Matahari angkuh dengan sengatan panasnya
Menetes peluh saat rasa terik menghunjam kulit
Wajah pemuda itu sakit
Tangannya bergetar
Saat bunyi perut mengusik
Geraknya melambat
Dan ia jatuh tersungkur menahan lapar
Hai..,putra bangsa asuhan ibukota
Tegarmu ada saat kau mengais nasi basi di tumpukan sampah
Tapi..
Hatimu tak kuat hadapi rayuan
Hatimu terbeli dengan imbalan
Dan
Kakimu berdiri kokoh demi satu hari setelah hari ini
Hai..,putra bangsa asuhan ibukota
Kau campakkankah masa depanmu?
Kau menggeram..dan bertanya
Masa depan yang mana?
Cita cita yang mana?
Apakah aku punya?
Karamku sudah terjadi,langkahku berakhir disini
Asaku terputus karena mereka
Mereka yang serakah merampas dunia
Mereka yang santun dengan harta
Simpan saja ,khawatirmu!
Bawa pergi rasa kasihanmu!
Seret saja,cintamu menjauh!
Karena kami tak butuh semua…
Kami hanya perlu cerita indah
Agar tidur kami lelap malam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar